Pengalaman Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan

Pengalaman Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan

Berurusan sama institusi pemerintah itu buatku adalah hal yang perlu diminimalisir. Males aja gitu, mesti berurusan sama birokrasi dengan segala aturan plus antriannya yang biasanya mengular. Namun kali ini, mau tidak mau, aku harus berurusan dengan pemerintah yaitu dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sebenarnya ini adalah dana pensiun namun bisa dicairkan tanpa harus menunggu usia pensiun si pemilik.

Kejadian ini terjadi 3 tahun yang lalu, aku mau sharing aja ceritanya siapa tau ada yang membutuhkan informasinya. Awalnya aku yang buta sama sekali mengenai prosedur ini melihat status temanku di path.

yarri path
Ya Allah zaman dulu masih ada path haha

**

Dari status dialah aku langsung bertanya sama temanku yang sudah lebih dulu mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan (dulu namanya Jamsostek). Begini isi chatku dengannya:

yarri-wa.png

Thanks kak, dia sangat informatif sekali menjawab pertanyaanku. Liat sendiri kan aku cuma nanya sebaris dia jawabnya sangat rinci dan jelas sekali hahaha

Oke, jadi berbekal informasi itulah aku beranikan diri untuk mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaanku. Karena situasi temanku saat Bulan Ramadhan, jam 4 pagi pun orang sudah banyak yang mengantri. Aku berpikir kayaknya ga bakal sanggup keluar dari subuh demi ngantri ginian. Jadi datanglah aku pagi-pagi (tapi ga subuh juga) ke kantor BPJS Ketenagakerjaan di matraman. Sampai sana aku udah ga berharap dapat kuota sebenarnya, jadi bertanyalah ke pak satpam di depan. Kurang lebih begini percakapannya:

PS: Pak Satpam

Sy: Saya

 

PS: Ada yang bisa dibantu, bu?

Sy: Ya pak, saya mau mencairkan BPJS Ketenagakerjaan

PS: Masih bekerja?

Sy: Tidak pak.

PS: Ibu kuota hari ini sudah penuh, seharusnya ibu datang lebih pagi

Sy: Oh gitu pak, prosedurnya memang seperti apa untuk pencairan dana BPJS Ketenagakerjaannya?

PS: Jadi ibu datang pagi-pagi untuk ambil nomor antrian, setelah itu saat loket sudah dibuka namanya akan dipanggil.  Blablablabla (panjang deh aku sampe lupa bapaknya ngomong apa aja)

Sy: Wuaduh.. Mesti pagi-pagi ya pak..

PS: Iya, tapi ibu mau yang lebih gampang?

Sy: Wah, gimana tuh pak?

PS: Ibu bawa berkas-berkasnya?

Sy: Bawa pak, lengkap. (Semua berkas yang temanku bilang udah kusiapkan)

PS: Ibu punya Bank BJB?

Sy: Gak punya pak

PS: Yaudah gpp, ibu tau Bank BJB di matraman? Di ruko sebelum perempatan lampu merah matraman. Nah, ibu datang ke sana dan langsung ketemu satpamnya bilang aja mau mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan. Nanti ikuti prosesnya saja isi formulir dan lain sebagainya. Insya Allah satu jam bisa selesai.

Sy: Wah, makasih banyak infonya pak.

Alhamdulillah ketemu bapak yang baik hati, namanya Pak Agus Kurnia. Terima kasih pak, semoga dirimu diberikan rezeki yang lancar dan dilindungi terus sama Allah..

Bahkan sampai aku mau pamit pun dia masih nanyain loh “Ibu tau ga tempatnya?” dan berusaha menjelaskan jalannya hehehe

Berangkatlah diriku menuju Bank BJB matraman sesuai arahan pak satpam. Sampai sana bertemu pak satpam dan aku ikuti seluruh petunjuk darinya. Kita akan disuruh mengisi formulir untuk membuka rekening Bank BJB dan menunggu pembuatan tabungan sekaligus proses pencairan BPJS Ketenagakerjaan. Sesuai perkataan Pak Agus Kurnia, kurang lebih aku hanya satu jam saja di sana. Setelah buku tabungan dan katu atm kupegang, diinfokan dana akan cair selama 2 minggu hari kerja. Ga perlu lagi berurusan sama birokrasi yang ribetnya minta ampun. Alhamdulillah semua berjalan lancar, saking lancarnya duitnya pun langsung hilang seketika :’)

Sharing is caring ^^